Pendidikan

√Tokoh Perintis Sosiologi : Aguste Comte, Karl Marx, Emile Durkheim, Max weber

  1. Auguste Comte (1798-1857)

Tokoh sosiologi ini dikenal sebagai Bapak Sosiologi. Salah satu sumbangsih pemikirannya pada sosiologi menyangkut hukum kemajuan kebudayaan masyarakat yang terbagi dalam tiga zaman yaitu

√Pelopor sosiologi: Aguste Comte, Karl Marx, Emile Durkheim, Max Weber

Zaman teologis adalah zaman ketika orang memiliki kepercayaan magis, percaya pada sihir, percaya pada roh, jimat dan agama, dunia sedang bergerak menuju akhirat, menuju pemujaan leluhur, menuju dunia di mana orang mati menguasai yang hidup .

Yaitu masa masyarakat dimana pemikiran manusia masih terikat dengan konsep filosofis yang abstrak dan universal

Ini adalah waktu ketika semua penjelasan tentang fenomena sosial dan alam dibuat dengan mengacu pada deskripsi ilmiah (hukum ilmiah).

Comte dianggap sebagai pelopor positivisme yang memperkenalkan metode positif.Ciri-ciri metode positivis adalah objek yang diteliti berupa fakta, bermanfaat, dan mengarah pada kepastian dan akurasi. Sumbangan pemikiran yang penting adalah gagasan agama baru, yaitu agama umat manusia, yang mendasari umat manusia. Menurut Comte, kecerdasan manusia yang dikembangkan harus didasarkan pada moralitas. Bagi Comte, kesejahteraan, kebahagiaan, dan kemajuan sosial bergantung pada perkembangan perasaan altruistik, dan pemenuhan tugas untuk meningkatkan kemanusiaan harus didasarkan pada moralitas apa pun. Bagi Comte, kesejahteraan perasaan altruistik dan pelaksanaan tugas peningkatan kemanusiaan agar masyarakat tertib, berkemauan dan modern dapat terwujud. Namun agama kemanusiaan belum diwartakan oleh Comte sebagai agama baru masyarakat dunia karena Comte meninggal pada tahun 1957.

  1. Karl Marx (1818-1883)

Karl Marx lahir di Jerman pada tahun 1818 dari sebuah keluarga pendeta Yahudi. Pada tahun 1814 ia menyelesaikan studinya di Universitas Berlin. Karena berurusan dengan orang-orang yang dianggap radikal, ia harus merelakan rencananya untuk menjadi dosen dan terjun ke dunia politik.

Kontribusi utama Marx pada sosiologi terletak pada teorinya tentang kelas sosial, yang tertuang dalam tulisannya bersama Friedrich Engles berjudul The Communist Manifesto. Marx percaya bahwa sejarah masyarakat manusia adalah sejarah perjuangan kelas. Menurut Marx, perkembangan pembagian kerja dalam kapitalisme telah menghasilkan dua kelas yang berbeda, yaitu kelas borjuis (majikan) yang terdiri dari orang-orang yang menguasai alat-alat produksi, dan kelas proletar (pekerja) yang tidak memiliki alat-alat produksi. alat-alat produksi dan modal, sehingga menjadi kelas yang dieksploitasi oleh kelas borjuis (majikan). Menurut Marx, suatu hari kaum proletar akan mewujudkan kepentingan bersama dengan melakukan pemberontakan dan juga menciptakan masyarakat tanpa kelas. Bahkan jika prediksi Marx tidak pernah terjadi, pemikiran diam tentang permulaan dan konflik sosial terus mempengaruhi pemikiran tentang perkembangan sosiologi, terutama dalam kaitannya dengan kapitalisme.

  1. Emile Durkheim (1858-1917)

Emile Durkheim adalah seorang ilmuwan yang produktif. Karya kunonya meliputi aturan metode sosiologis, pembagian kerja dalam masyarakat, bunuh diri, pendidikan moral. Dan juga bentuk-bentuk dasar kehidupan Refiosen. Durkheim melihat bahwa setiap masyarakat manusia membutuhkan solidaritas dengan membedakan dua jenis utama solidaritas, berdasarkan kesamaan dan biasanya ditemukan bahkan dalam masyarakat sederhana, dan solidaritas organik, yang ditandai dengan saling ketergantungan antara individu atau kelompok lain. Masyarakat tidak lagi memenuhi semua kebutuhan mereka sendiri. Lambat laun pembagian kerja dalam masyarakat semakin meningkat, sehingga solidaritas semakin menjadi solidaritas organik.

Dalam perkembangannya, Durkheim menggunakan lima metode diantaranya;

  1. Sosiologi harus ilmiah, di mana fenomena sosial harus dipelajari secara objektif dan kausalitasnya juga harus ditunjukkan.
  2. Sosiologi pasti memiliki ciri khas tersendiri, berbeda dengan ilmu-ilmu lainnya
  3. Jelaskan patologi normal
  4. Jelaskan masalah sosial dengan cara sosial
  5. Terapkan metode komparatif secara sistematis. Metode ini digunakan dalam penelitian tentang gejala bunuh diri yang melanda masyarakat Eropa saat itu yang berjudul “Bunuh Diri”.
  6. Max Weber (1864-1920)

Lahir di Erfurt pada tahun 1864. Menyelesaikan studi di bidang hukum, sejarah, ekonomi, filsafat, teologi dan juga mengajar mata kuliah tersebut di berbagai universitas di Jerman. Pembentukan ilmu sosiologi yang masih muda saat ini juga semakin meluas.

Karya penting Weber berjudul The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism memuat hubungan antara etika Protestan, dalam hal ini sekte Calvinis, dan asal-usul perkembangan kapitalisme. Menurut Wiber, ajaran Calvinisme menuntut para pengikutnya untuk bekerja keras dengan harapan membawa mereka ke surga, dengan ketentuan bahwa perolehan diri melalui kerja keras tidak boleh untuk pemborosan atau bentuk konsumsi lainnya. Hidup sederhana dan melarang segala kemewahan membuat pengikut agama ini lebih kaya karena keuntungan yang diperoleh diinvestasikan kembali dalam modal. Dari sinilah, menurut Weber, kapitalisme di Eropa berkembang pesat

Demikian artikel ini semoga bermanfaat bagi anda yang membacanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

| |
Back to top button