√Teori Terbentuknya Alam Semesta dan Pengertian
Orang Babilonia kuno (ca. 700-600 SM) mengira bahwa alam semesta adalah ruang atau ruang tertutup di mana bumi datar adalah dasarnya sedangkan langit adalah atapnya.
pemahaman tentang alam semesta
Alam semesta atau jagat raya dapat diartikan sebagai ruang yang sangat luas tempat berlangsungnya segala peristiwa alam yang dapat diungkapkan oleh manusia atau tidak dapat dijelaskan oleh manusia.
Teori asal usul alam semesta
Alam semesta terbentuk bersamaan dengan letusan besar sekitar ribuan juta tahun yang lalu. Ada beberapa teori yang menyatakan asal usul alam semesta, di antaranya sebagai berikut.
-
Teori ledakan atau teori ledakan
Teori ledakan ini mengatakan bahwa ada massa yang sangat besar yang terkandung di alam semesta, yang memiliki berat jenis yang sangat besar, akibat reaksi nuklir, massa tersebut akhirnya meledak dengan dahsyat. Massa yang meledak kemudian tersebar dan juga mengembang dengan sangat cepat menjauhi pusat atau inti ledakan. Setelah jutaan tahun, massa menjadi lebih kecil dari massa aslinya. Kelompok tersebut akhirnya menyadari bahwa galaksi bergerak semakin jauh dari intinya.
Teori Big Bang dikembangkan oleh George Wardrobe. Menurut teori ini, alam semesta awalnya terdiri dari atom primordial yang mengandung materi dalam keadaan sangat padat. Suatu hari ketika atom ini meledak dan semua materinya terlempar ke alam semesta. Dua kekuatan berlawanan muncul, satu dengan gaya gravitasi dan yang lainnya dengan gaya kosmik. Dari kedua gaya tersebut, gaya kosmislah yang lebih dominan, sehingga alam semesta akan terus mengembang.
Teori ini dikemukakan oleh seorang bernama Fred Hoyle, Bendi dan Gold. Tero kontinum penciptaan ini menyatakan bahwa alam semesta tidak ada saat diciptakan. Alam semesta ini selalu ada dan akan terus ada, atau dengan kata lain alam semesta tidak pernah bermula dan tidak akan pernah berakhir. Setiap saat, partikel-partikel dilahirkan dan juga partikel-partikel yang menghilang. Partikel-partikel ini kemudian memadat menjadi nebula spiral yang berisi bintang dan benda alam semesta. Partikel-partikel yang lahir lebih besar dari yang menghilang, menyebabkan peningkatan jumlah materi dan juga perluasan alam semesta. Perkembangan ini akan mencapai ambang kritis dalam 10 miliar tahun lagi. Dalam 10 miliar tahun, nebula baru akan terbentuk Menurut teori ini, 90% materi di alam semesta terdiri dari hidrogen dan hidrogen, kemudian helium dan zat lainnya terbentuk.
-
Teori ekspansi dan kontraksi
Teori ini didasarkan pada adanya siklus alam semesta, yaitu pemuaian massa dan penyusutan massa. Diperkirakan siklus ini terjadi dalam kurun waktu 30.000 juta tahun. Selama ekspansi, galaksi dan bintang terbentuk. Perluasan ini dibantu oleh adanya energi yang berasal dari reaksi inti hidrogen, yang pada akhirnya akan membentuk berbagai entitas kompleks lainnya.
Baca juga: √Berbagai konsep geografi dasar (LENGKAP)
Selama masa penyusutan, galaksi dan bintang yang terbentuk menjadi gelap, sehingga unsur-unsur yang terbentuk dengan energi panas yang sangat tinggi menyusut. Teori pemuaian dan penyusutan ini memperkuat anggapan bahwa partikel yang ada saat ini berasal dari partikel yang ada pada zaman dahulu.
oleh karena itu artikel teacherpintar.com di atas √Teori asal mula alam semesta dan pengertiannyaSemoga artikel ini bermanfaat bagi anda semua.
Baca juga;