√ Inflasi (Pengertian, Penyebab, Cara Mengatasi, Teori & Rumus)
Setiap negara pasti pernah merasakannya inflasi baik dari segi kebutuhan pokok sehari-hari maupun masalah kesehatan. Jenis situasi ekonomi ini terkadang tidak dapat dihindari tetapi dapat diprediksi. Tentu saja, menghadapi peningkatan semacam itu membutuhkan pemahaman tentang pentingnya dan proses identifikasi.

Definisi inflasi
inflasi mengacu pada kenaikan harga sebagian besar barang dan jasa penggunaan sehari-hari atau umum, seperti makanan, pakaian, perumahan, rekreasi, transportasi, kebutuhan pokok, dll. Namun, tidak semua kenaikan harga disebut inflasi kecuali kenaikan tersebut dalam satu terjadi dalam kurun waktu tertentu dan daerah yang terkena dampak cukup luas.
Terjadinya inflasi juga dapat menjadi indikator penurunan daya beli satuan mata uang suatu negara. Nantinya pengukuran ini diberikan dalam bentuk persentase.
penyebab inflasi
1. Permintaan tinggi tetapi produksi rendah
Hal ini akan menyebabkan kekurangan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat dan kesenjangan antara penawaran dan permintaan. Nantinya, peristiwa ini akan berujung pada kenaikan harga.
2. Kelebihan uang beredar
Karena peredaran uang yang berlebihan di masyarakat, uang kehilangan daya belinya. Orang dapat membeli karena mereka bisa, tetapi persediaan akan mandek. Ini menciptakan kesenjangan antara permintaan dan penawaran, membuat sejumlah uang menjadi tidak berguna.
Ketika orang memiliki lebih banyak uang, mereka juga cenderung membelanjakan lebih banyak, menyebabkan peningkatan permintaan yang tidak sesuai dengan peningkatan penawaran.
3. Kenaikan harga produksi
Kenaikan harga produksi tentunya akan mempengaruhi harga akhir barang yang diproduksi. Nantinya, hal ini akan menimbulkan efek domino yaitu kenaikan harga komoditas lain yang tumpang tindih dengan komoditas yang mengalami kenaikan harga terlebih dahulu.
Selain itu, kenaikan harga barang dan jasa juga akan menyebabkan pekerja yang terkena dampak mengharapkan dan menuntut lebih banyak biaya atau upah untuk menopang biaya hidup mereka.
4. Nilai Tukar
Inflasi dapat diperburuk oleh kecenderungan yang meningkat terhadap pasar luar negeri. Dalam ekonomi yang semakin mengglobal, nilai tukar merupakan salah satu faktor terpenting dalam menentukan tingkat inflasi. Ketika nilai tukar berfluktuasi sedemikian rupa sehingga mata uang domestik kehilangan nilainya terhadap mata uang asing, barang dan barang impor menjadi lebih mahal.
Baca juga kewiraswastaan.
Cara mengatasi inflasi
1. kebijakan moneter
- Kebijakan penentuan persediaan uang tunai adalah pengurangan peredaran uang di masyarakat yang dilakukan oleh bank sentral. Caranya dengan menetapkan kuota uang beredar dan uang di pundi-pundi bank.
- Kebijakan diskon merupakan keputusan yang diambil oleh bank sentral dengan menaikkan suku bunga. Hal ini menimbulkan insentif bagi masyarakat untuk menabung yang berdampak pada berkurangnya jumlah uang beredar.
- Kebijakan Operasi Pasar Terbuka adalah mengurangi jumlah uang beredar dengan menjual surat berharga milik pemerintah.
2. Kebijakan Perpajakan
- Penghematan pengeluaran pemerintah, yang dapat dicapai dengan mengurangi semua pengeluaran yang didanai pemerintah. Dengan demikian, permintaan terhadap komoditas tertentu akan berkurang yang akan menyebabkan penurunan harga.
- kenaikan tarif pajak untuk rumah tangga serta untuk industri dan perusahaan. Ini akan mengurangi konsumsi dan harga yang lebih rendah karena permintaan yang lebih rendah.
3. Kebijakan Lainnya
- Peningkatan produksi dan peningkatan jumlah barang di pasar, yang dapat dilakukan melalui pemberian premi atau subsidi kepada pelaku industri dan perusahaan sehingga dapat meningkatkan produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar. Nantinya, harga juga akan turun karena supply dan demand seimbang. Selain itu, kebijakan juga dapat dilakukan dengan membatasi laju impor barang dan jasa yang masuk ke dalam negeri. Hal ini berguna untuk melindungi produksi lokal dan membangun perekonomian dalam negeri.
- Penetapan harga maksimal untuk beberapa jenis barang, hal ini memungkinkan inflasi dapat dikendalikan. Namun dengan penertiban seperti ini, kondisi lapangan juga harus diperhatikan agar tidak menimbulkan pasar gelap.
Baca juga bunga majemuk.
teori inflasi
1. Teori Kuantitas
Teori ini menyatakan bahwa semakin banyak uang beredar di masyarakat, maka permintaan akan komoditas akan meningkat dan hal ini akan mempengaruhi kenaikan harga.
2. Teori Keynesian
Teori ini menjelaskan bahwa inflasi dapat terjadi ketika sekelompok orang tertentu menjalani kehidupannya di luar kemampuan ekonominya sendiri. Ini terjadi ketika mereka membeli dan menggunakan barang di luar batas normal. Semakin banyak permintaan tanpa peningkatan pasokan, semakin banyak harga naik.
3. Teori Struktural
Teori ini berpendapat bahwa terjadinya inflasi dapat disebabkan oleh ketidaksiapan produsen dalam menghadapi peningkatan permintaan. Peningkatan ini dapat disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk. Akibatnya barang dan jasa yang dibutuhkan masih stagnan, namun permintaan terus meningkat sehingga menyebabkan harga meroket.
formula inflasi
Menggunakan Indeks Harga Konsumen (CPI):
In = (IHKn – IHKn-1) : IHKn-1 x 100%
Dengan menggunakan deflator
Aktif = (Dfn – Dfn-1) : Dfn-1 x 100%
Info :
Dalam = inflasi
CPI = Indeks Harga Konsumen untuk tahun dasar (biasanya 100)
CPI–1 = indeks harga konsumen untuk tahun sebelumnya
Dfn = Produk Nasional Bruto (GNP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) deflator terdekat
Dfn–1 = GNP atau deflator PDB tahun sebelumnya
Inflasi tidak bisa dihindari. Tentunya cara untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan mengatur keuangan Anda sebaik mungkin. Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah pemantauan daya beli masyarakat agar mampu mengendalikan harga.
Baca juga periode pengembalian.